2.1 Pengetian Prokaryotik
Sel
prokaryotik merupakan sel yang tidak mempunyai membran nukleus sehingga
substansi nukleusnya bercampur atau mengadakan hubungan langsung dengan
sitoplasma.Daerah nukleus yang mengandung materi genetik disebut
nukleoid.Contoh sel prokaryotic adalah bakteri dan sianobakteri. Istilah
prokaryotik dan eukaryotik mula- mula digunakan oleh Hans Ris dalam tahun
1960-an.
Bagaimanapun
kecilnya sebuah sel yang hidup, padanya selalu terdapat komponen-komponen
berikut :
-
Membran plasma atau membrane sel yang
merupakan pelindung bagi medium yang ada di sekitarnya.
-
Matriks sitoplasma
-
Materi genetik khususnya DNA
-
Ribosom, tempat berlangsungnya sintesis
protein.
-
Mesin “biokimia “ untuk menghasilkan
energy .Pada sel-sel eukariotik “mesin” tersebut adalah mitokondria , sedangkan
pada sel-sel prokariotik “mesin “ yang demikian terdapat di dalam membrane
plasmanya . Membran plasmanya sering menonjol sedikit kedalam sel membentuk
mesosom seperti bakteri.
Gambaran Umum Bakteri : Bakteri, berasal
dari kata Latin, bacterium (jamak,
bacteria); adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil
(mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel
yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut
dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk
membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut
eukariota. Istilah “bakteri” telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk
kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua
organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai
simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan
dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat
menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda
dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia
dan hewan (seperti,Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun,
beberapa bakteri, Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin
dan nocardicin; yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia)
atau tempat lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah
nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tang dalam
yogurt dan roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan
bahan organik mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak
lingkungan. Bakteri semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang
ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar -
fosil tertua yang dikenal, hampir 3,5 miliar tahun, adalah fosil
bakteri-seperti organisme.
Bakteri termasuk dalam
golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang paling
sederhana yang memiliki ukuran dengan
diameter dari 1 hingga 10 µm. Ciri yang membedakan prokariotik dengan eukariotik
adalah inti sel di mana sel prokariotik tidak mempunyai membrane inti sel atau
nukleus yang jelas. Bakteri memiliki 2
pembagian struktur yaitu :
1. Struktur
dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi:
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2. Struktur
tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi:
kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.
2.2 Morfologi dan Struktur Bakteri
a.
Morfologi
dan struktur halus bakteri
Pengetahuan mengenai morfologi dan
struktur halus bakteri diperoleh dalam dua kurun waktu yang berbeda. Pengamatan
–pengamatan yang dibuat oleh leeuwenhoek dengan mikroskopnya yang sederhana
menampakan penampilan kasar mikroorganismenya yang sederhana menampakan
penampilan kasar mikroorganisme, termasuk bakteri.Gambar –gambar yang telah
dibuatnya dengan hati-hati mengenai apa yang kini kita kenal sebagai bakteri
menampakan bentuk-bentuk sel yang bundar seperti batang, atau sepiral .Perbaikan
–perbaikan selanjutnuya dalam mikroskopi cahaya, termasuk teknik-teknik
pewarnaan , telah memungkinkan untuk mengamati lebih tepat bentuk khas sel-sel
ini , ukurannya, sebagian dari ukuran luarnya , serta pola penataannya.ukuran
,bentuk , serta penataan merupakan ciri morfologi kasar sel suatu spesies
bakteri.
b.
Morfologi
kasar sel bakteri
Sel
bakteri amat beragam panjangnya ;sel beberapa spesies dapat berukuran 100 kali
lebih panjang dari pada sel spesies yang lain.
·
Ukuran
Satuan
ukuran ialah micrometer (µm) ; yang setara dengan 1/1000 mm atau 10-3
mm. Bakteri yang paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar
berukuran kira-kira 0,5 – 1,0 x 2,0 -5,0 µm. sebagai contoh bakteri
stafilokokus dan streptokokus yang berbentuk bola mempunyai diameter yang
berkisar dari 0,75 sampai 1,25 µm.Bentuk batang yang berukuran rata-rata
seperti bakteri tifoid dan disentri mempunyai lebar 0,5 sampai 1µm dan panjang
2 sampai 3 µm. Sel beberapa spesies bakteri amat panjang ;panjangnya dapat
melebihi 100µm dan diameternya berkisar dari 0,1 sampai 0,2 µm. Sekelompok
bakteri yang dikenal sebagai mikoplasma, ukurannya khas amat kecil-demikian
kecilnya sehingga hampir –hampir tak tampak dibawah mikroskop cahaya. Mereka
juga pleomorfik; yaitu morfologinya amat beragam. Ukurannya berkisar dari 0,1
sampai 0,3 µm.
Bentuk
Sel-sel
individu bakteri dapat berbentuk seperti elips , bola, batang (silindris), atau
spiral (heliks). Masing –masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi
suatu spesies.Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan
kokus. Sebagaimana disebut dibawah kokus muncul dalam beberapa penataan yang
khas bergantung pada spesiesnya.
Gambar 1.1 bentuk –
bentuk bakteri kokus
-
Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu,
contohnya Monococcus gonorhoe.
-
Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan
dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
-
Streptokokus,
memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel
kesatu atau dua arah dalam satu garis.
-
Tetrakokus,
berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai
hasil pembelahan sel kedua arah.
-
Sarkina,
berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai
hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
-
Stafilokokus,
berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan
sel ke segala arah.
Sel
bakteri berbentuk silindris atau seperti batang dinamakan basilus.Ada banyak
perbedaan dalam ukuran panjang dan lebar diantara berbagai spesies basilus.
Ujung beberapa basilus tampak persegi, yang lain bundar, dan yang lain lagi
meruncing atau lancip seperti ujung cerutu.Kadang –kadang basilus tetap saling
melekat satu dengan yang lainnya, ujung dengan ujung, sehingga memberikan
penampilan rantai.
Gambar
1.2 Bentuk-bentuk bakteri basil
-
Basil tunggal, berupa batang tunggal,
contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
-
Diplobasil;
berbentuk batang bergandengan dua – dua.
-
Streptobasil;
berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus
moniliformis dan Azotobacter sp.
Bakteri
berbentuk spiral atau spirilum terutama dijumpai sebagai individu-individu sel
yang tidak saling melekat.Tercakup dalam kelompok morfologis ini ialah spiroketa,beberapa
diantaranya menyebabkan penyakit yang gawat pada manusia. Individu-individu sel
dari spesies yang berbeda-beda menunjukkan perbedaan-perbedaan yang mencolok
dalam hal panjang, jumlah,dan amplitudo spiralnya ,serta kekakuan dinding
selnya.
Gambar
1.3 Bentuk –bentuk Bakteri Spirilia
-
Koma (vibrio); berbentuk lengkungan
kurang dari setengah lingkaran, contohnya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera
-
Spiral; berupa lengkunagn lebih dari
setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan
perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
-
Spiroooseta;
berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab
penyakit sifilis.
c.
Struktur
Halus Sel Bakteri
Pemeriksaan
sel bakteri dengan teknik mikroskopik modern menyingkapkan adanya
struktur-struktur di luar dinding sel. Strtuktur atau tubuh-tubuh lain di
jumpai terbungkus didalam dinding sel. Beberapa bagian struktural umum dijumpai
pada semua sel, seperti dinding sel dan membran sitoplasma. Struktur –struktur
lain hanya ada pada atau di dalam sel spesies tertentu.
d.
Struktur
di Luar Dinding Sel
Andaikanlah
dengan bantuan mikroskop berkekuatan tinggi anda memfokuskan satu sel bakteri
tunggal. Struktur utama diluar dinding sel yang anda lihat ialah
flagella,pili,dan kapsul.
Gambar
2.1 Struktur – struktur utama di luar dinding sel bakteri
·
Flagellum.
Embel-embel seperti rambut yang teramat tipis mencuat menembus diding sel dan
bermula dari tubuh dasar , suatu struktur granula tepat dibawah membran sel di
dalam sitoplasma disebut flagellum (jamak, flagella). Flagelum menyebabkan
motilitas (pergerakan ) pada sel bakteri.Bakteri pada umumnya bergerak secara
pasif. Flagellum terdiri dari tiga bagian : tubuh dasar, struktur seperti kait
, dan sehelai filament panjang diluar dinding sel.Panjang flagellum biasanya
beberapa kali lebih panjang dari selnya, namun diameter selnya, misalnya 10
sampai 20 nm. Flagellum dibuat dari subunit-subunit protein ;protein ini
disebut fllagelin.Tidak semua bakteri mempunyai fllagelum ; banyak spesies
basiluus dan spirilum memilikinya, tapi
flagellum jarang dijumpai pada kokus.
Bagi bakteri-bakteri berflagelum ,pola pelekatan serta
banyaknya yang melekat (lihat gambar 2.2), digunakan untuk mengklasifikasikan
bakteri kedalam kelompok taksonomi tertentu.Sebagai contoh diantara bakteri
berbentuk batang gram negatif , genus Pseudomonas dicirikan oleh fllagelum yang terikat di ujung sel (flagella
monotrikus atau lofotrikus )dan genus Escherichia oleh flagella di seputar sel
(flagella peritikus).
Gambar
2.2 Jumlah dan posisi flagellum pada bakteri
Flagellum
memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula
yaitu
-
Monotrik
:bila flagellum hanya berjumlah
satu di salah satu ujung
-
Lofotrik :bila banyak flagellum disatu sisi
-
Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
-
Peritrik
: bila tersebar diseluruh
permukaan sel bakteri
Contoh
:
·
Pili(fimbriae)
Banyak
bakteri gram negatif mempunyai embel-embel seperti filament yang bukan flagella
. Apendiks ini, yang disebut pilus (jamak, pili )atau fimbria (jamak ,
fimbriae) berukuran lebih kecil, lebih pendek
dan lebih banyak dari pada flagella.Pili hanya dapat dilihat dengan
mikroskop electron; tidak berfungsi untuk pergerakan ,dijumpai baik pada
spesies yang nonmotil maupun yang motil . Namun ada beberapa fungsi yang
berkaitan dengan tipe pili yang berbeda-beda.yang dikenal sebagai pilus F( atau
pilus seks) berfungsi sebagai pintu gerbang bagi masuknya bahan genetik selama
berlangsungnya masa perkawinan antara bakteri . Beberpa pili berfungsi sebagai
alat untuk melekat pada berbagai permukaan .Kemampuan pili ini untuk melekat pada
permukaan itu penting. Ini membatu beberapa bakteri untuk melekatkan dirinya
pada jaringan-jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
·
Kapsul
atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis
disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida
dan air. Beberapa sel bakteri seperti misalnya pneumokokus
yang menyebabkan pneumonia , dikelilingi oleh suatu lapisan bahan kental ynag
disebut kapsul atau lapisan lendir. Ukuran kapsul sangat dipengaruhi oleh
medium tempat ditumbuhkannya bakteri itu.Pada beberapa kejadian tebalnya kapsul
hanya satu persekian diameter selnya dalam kasus-kasus lain ukuran
kapsul jauh lebih besar dari pada selnya. Kapsul bakteri penting artinya baik
bagi bakterinya maupun organisme lain . Bagi bakteri ,kapsul merupakan
penutup,pelindung dan juga berfungsi sebagai gudang makanan cadangan. Kapsul
bakteri –bakteri penyabab penyakit tertentu menambah kemampuan bakteri tersebut
untuk menginfeksi. Bila bakteri itu kehilanggan kapsulnya sama sekali , maka ia
dapat kehilangan virulensinya dan dengan demikian kehilangan kemampunanya menyebabkan
infeksi.
·
Selongsong
.Beberapa
spesies bakteri terutama dari lingkungan air tawar dan marin , terbungkus di
dalam selongsong. Selongsong tersebut terdiri dari senyawa- senyawa logam tak
larut , seperti feri dan mangan okside , yang mengendap di sekelililng sel sebagai
produk kegiatan metaboliknya.
·
Tangkai.
Spesies –spesies bakteri tertentu dicirikan oleh pembentukan suatu embel-embel
setengah kaku yang disebut tangkai yang memanjang dari sel.Diameter apendiks
itu lebih kecil dari pada diameter sel yang menghasilkannya . Bakteri bertangkai
dijumpai pada lingkungan air tawar dan marin di lingkungan –lingkungan semacam
itu kemampuan untuk melekat pada permukaan padat amatlah penting bagi
pertumbuhan dan ketahannan hidupnya.
·
Dinding Sel. Dinding
sel merupakan struktur yang kaku pada sel dan memberikan bentuk pada bakteri
karena kekakuannya. Kekakuan dinding sel dapat dibuktikan dengan meletakkan
bakteri tersebut dibawah tekanan tinggi, suhu rendah kemudian melihat fisik
aslinya sebelum dan sesudah bakteri diperlakukan dengan tekanan tinggi atau
suhu rendah. Tebal dinding bakteri berkisar antara 10 hingga 25 nm, namun ada
beberapa bakteri yang memiliki dinding sel yang amat tebal. Dinding sel sangat
berguna bagi bakteri dalam pertumbuhan dan pembelahannya.
Komposisi kimia yang menyebabkan
dinding sel bakteri kaku adalah peptidoglikan.
Selain peptidoglikan dinding sel juga mengandung kandungan kimia lain seperti
asam tekoat, protein, polisakarida, lipoprotein, dan lipopolisakarida yang
terikat pada peptidoglikan. Peptidoglikan bersama-sama dengan dua komponen lain
dinding sel yaitu asam diaminopimelat dan asam tekoat hanya dijumpai pada
prokariota. Namun susunan kimiawi serta serta struktur peptidoglikan bervariasi
antara spesies satu dengan spesies yang lainya. Dengan mengetahui perbedaan
komposisi kimiawi dan struktur dinding sel maka akan mempermudah dalam
memperlakukan bakteri seperti melakukan pewarnaan dan yang lainnya karena
pewarnaan gram didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri.
Struktur sebelah dalam dinding sel.
- Membran sitoplasma.
o Dibawah dinding sel terdapat sitoplasma yaitu sebuah
membran tipis yang disebut dengan membran sitoplasma, membran protoplasma,
membran plasma yang diperkirakan memiliki tebal sekitar 7,5 nm. Membran plasma
sangat berguna bagi kehidupan sel karena berfungsi untuk lalu-lalangnya
substansi kimiawi dalam larutan atau keluar masuk dari dalam sel, menjaga
keseimbangan nutrien yang terdapat didalam sel. Membran sitoplasma juga menyediakan
peralatan biokimiawi yang berguna untuk memindahkan ion ion, mineral, gula,
asam-asam amino, elektron, serta metabolit-metabolit lain melintasi membran.
Pemindahan substansi-substansi tersebut dilakukan dengan cara :
- Difusi pasif (osmosi) yaitu pemindahan substansi yang berkonsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah.
- Angkutan aktif yaitu kemampuan menghimpun nutrien secara selektif untuk kepentingan sel dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
- Mesosom.
o Membran plasma dengan cara melipat kearah dalam atau
invaginasi kedalam sitoplasma membentuk struktur yang disebut mesosom. Mesosom
melekat pada daerah nukleus dan berguna untuk sintesis dinding sel dan
pembelahan nukleus.
- Sitoplasma
o Sitoplasma dapat dibagi menjadi daerah sitoplasma,
daerah kromatin atau nukleus, bagian zat alir.
- Daerah sitoplasma
§ Didalam daerah sitoplasma terdapat partikel-partikel
RNA-protein yang disebut ribosom.
- Daerah nukleus
§ DNA didalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat
sel dan terikat pada sistem mesosom membran sitoplasma. Bahan ini merupakan
seluruh alat genetik atau genom bakteri yang terdiri dari kromosom tunggal dan
merupakan tempat semua gen berpautan. Bahan nukleus bakteri ini disebut tubuh
kromatin, nukleoid, atau krmosom bakteri.
- Inklusi sitoplasma
§ Berbagai macam substansi kimiawi dapat menumpuk dan
membentuk granul serta globul didalam sitoplasma yang disebut tubuh inklusi.
Tubuh inklusi lain yang ditemukan pada bakteri terdiri dan polifosfat, lipid,
glikogen.
- Protoplas dan sferoplas
o Jika dinding sel suatu bakteri dibuang maka yang
tersisa terbungkus oleh membran sitoplasma rapuh yang biasanya akan meletus
oleh perbedaan yang besar antara konsentrasi substansi terlarut didalam dan
diluar bakteri (renjatan osmotik). Protoplas berbentuk meyerupai bola karena
tidak memiliki dinding sel luar yang kaku dan memiliki ciri-ciri seperti :
tidak memiliki dinding sel, tidak bergerak, berbentuk bola, tidak mampu
membelah diri, tidak mampu menghasilkan dinding sel, dan tidak rentan terhadap
infeksi bakteriofage.
- Spora
o Spesies-spesies tertentu dapat menghasilkan spora
baik endospora maupun eksospora.
- Eksospora merupakan spora yang dihasilkan diluar sel vegetatif. Misalnya Streptomyces menghasilkan serantaian spora yang disebut dengan konidia.
- Endospora merupakan spora yang dihasilkan didalam sel vegetatif. Bakteri yang menghasilkan endospora dapat tumbuh dan bereproduksi selama banyak generasi sebagai sel vegetatif karena bakteri yang mampu menghasilkan endospora umumnya memiliki tubuh yang mempunyai dinding sel tebal dan dihasilkan oleh semua spesies Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina. Langka-langkah pembentukan spora yaitu :
- Penjajaran bahan DNA menjadi filamen dan invaginasi membran sel didekat satu ujung sel untuk membentuk suatu struktur yang disebut bakal spora.
- Pembetukan sederetan lapisan yang menutupi bakal spora yaitu korteks spora dan diikuti dengan selubung spora berlapis banyak.
- Pelepasan spora yang bersamaan dengan lisisnya sel induk.
§ Semua endospora bakteri mengandung sejumlah besar asam dipikolinat yaitu substansi yang
tidak terdeteksi pada sel vegetatif, asam ini hanya berjumlah 5 hingga 10
persen dari berat kering endospora. Selain asam
dipikolinat, didalam endospora juga terdapat kalsium dan ada dugaan bahwa
lapisan korteks terbuat dari kompleks Ca+ atau asam dipikolinat-peptidoglikan.
§ Spora yang telah matang memiliki kemampuan
bereproduksi seperti halnya sel vegetatif. Letak endospora serta ukuranya
didalam sel tidak sama pada semua spesies, ada yang sentral yaitu dibentuk
ditengah-tengah sel contohnya Bacillus
cereus, terminal dibentuk di ujung sel contohnya Clostridium tetani, dan subterminal yang terletak dekat dengan
ujung sel contohnya Clostridium terminale.
Letak serta ukuran endospora sangat bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan
identifikasi bakteri.
§ Dibandingkan dengan sel vegetatif, spora sangat
resisten terhadap kondisi fisik yang kurang menguntungkan seperti suhu tinggi,
kekeringan, dan bahan-bahan kimia seperti desinfektan.
2.3 KULTIVASI, REPRODUKSI DAN
PERTUMBUHAN BAKTERI
Persyaratan Nutrisi
Semua
bentuk kehidupan dari mikroorganisme sampai manusiamempunyai persamaan dalam
hal persyaratan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Berbagai pengamatan
menampakkan keragaman yang amat besar dalam hal tpe nutrisi yang dijumpai di
antara bakteri.
a. Semua
organisme hidup membutuhkan sumber energi. Beberapa makhluk hidup seperti
tumbuhan hijau dapat menggunakan energi pancaran atau cahaya yang disebut
dengan fototrof. Sedangkan hewan
hanya tergantung pada oksidasi senyawa-senyawa kimia untuk memperoleh
energinya, dimana disebut dengan kemotrof.
Semua organisme hidup terbagi menjadi fototrof dan kemotrof dan kedua tipe
nutrisi ini dijumpai diantara bakteri.
b. Semua
organisme hidup membutuhkan karbon (karbondioksida) dalam jumlah sedikit,
nitrogen, belerang, fosfor, unsur logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium,
mangan, besi, seng, tembagadan kobalt. Selain itu juga membutuhkan vitamin,
yang berfungsi membentuk substansi yang mengaktivasi enzim.
c. Semua
organisme mebutuhkan air untuk fungsi-fungsi metabolik dan pertumbuhannya.
Tipe-tipe
nutrisi bakteri
TIPE
|
SUMBER ENERGI
UNTUK PERTUMBUHAN
|
SUMBER KARBON
UNTUK PERTUMBUHAN
|
CONTOH GENUS
|
Fototrof
-
Autotrof
-
Heterotrof
|
Cahaya
Cahaya
|
CO2
Senyawa organik
|
Chromatium
Rhodopseudomonas
|
Kemotrof
-
Autotrof
-
Heterotrof
|
Oksidasi senyawa
anorganik
Oksidasi senyawa
organik
|
CO2
Senyawa organik
|
Thiobcillus
Eschericia
|
Media bakteriologis
· Tipe
media
Keragaman yang luas dalam hal tipe
nutrisi di antara bakteri diimbangi oleh tersedianya berbagai mediauntuk
kultivasinya. Macam media yang tersedia dapat dikelompokkan dengan berbagai
cara. Komposisi media yang digunakan seperti pepton, ekstrak daging, dan
kadang-kadang ekstrak khamir dilarutkan dalam air dengan jumlah yang
bermacam-macam, sehingga menghasilkan media yang menunjang pertumbuhan berbagai
macam bakteri dan mikroorganisme lain. Bila menggunakan medium padat maka
dipergunakan agar sebagai bahan pemadat. Contoh medium cair dan padatyang relatif
sederhana yang menunjang pertumbuhan banyak heterotrof yang umum adalah kaldu
nutrien dan agar nutrien.
Ciri-ciri
beberapa bahan kompleks yang digunakan sebagai bahan pembuat media
BAHAN
MENTAH
|
CIRI
|
NILAI
NUTRISI
|
Ekstrak
daging sapi
|
Suatu
ekstrak cair jaringan daging sapi yang empuk, dikonsentrasikan menjadi pasta
|
Mengandung
substansi jaringan hewan yang dapat larut dalam air, meliputi karbohidrat,
senyawa nitrogen organik, vitamin yang dapat larut dalam air dan
garam-garaman.
|
Pepton
|
Produk
yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung protein seperti daging,
kasein dan gelatin; pencernaan bahan-bahan protein dicapai dengan asam atau
enzim. Banyak pepton yang berbeda-beda ( bergantung pada protein yang
digunakan dan metode pencernaannya) tersedia digunakan dalam media
bakteriologis. Pepton berbeda-beda dalam kemampuannya untuk menunjang
pertumbuhan bakteri.
|
Sumber
utama nitrogen organik, dapat pula mengandung vitamin dan kadang-kadang
karbohidrat, bergantung kepada jenis bahan berkandungan protein yang
dicernakan.
|
Agar
|
Suatu
karbohidrat kompleks yang diperoleh dari algae marin tertentu; diolah untuk
membuang substansi yang tidak dikehendaki.
|
Digunakan
sebagai bahan pemadat media; agar yang lebur, dalam larutan cair akan
membentuk gel bila suhu dikurangi sampai dibawah 450C; agar tidak
merupakan sumber nutrien bagi bakteri
|
Ekstraks
khamir
|
Suatu
ekstrak cair sel khamir, tersedia secara komersial dala bentuk bubuk.
|
Suatu
sumber yang kaya akan vitamin B; juga mengandung nitrogen organik dan senyawa-senyawa
karbon.
|
· Penyiapan
media
Media alamiah, misalnya susu, tidak
menimbulkan masalah di dalam penyiapannya sebagai media (hanya semata-mata
dituang ke dalam wadah yang sesuai seperti tabung reaksi atau labu dan
disterilkan sebelum digunakan. Media dalam bentuk kaldu nutrien atau yang mengandung agar disiapkan dengan
cara melarutkan masing-masing bahan yang dibutuhkan atau dengan menambahkan air
pada suatu produk berbentuk medium bubuk yang sudah mengandung semua nutrien
yng dibutuhkan. Pada praktisnya smua media tersebut secara komersial dalam
bentuk bubuk dan juga dalam bentuk siap pakai di dalam cawan-cawan petri,
tabung atau botol.
Penyiapan media bakteriologis
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Setiap
komponen atau medium terdehidrasi yang lengkap, dilarutkan dalam air suling
dengan volume yang sesuai.
2. pH
medium fluida ditentukan dan disesuaikan dengn nilai yang optimum bagi
pertumbuhan bakteri yang akan dikultivasi. pH ditentukan dengan menggunakan
indikator pH.
3. Medium
tersebut dituang kedalam wadah yang sesuai seperti tabung, labu, atau botol dan
ditutup dengan sumbat kapas atau tutup plastik atau logam sebelum
disterilisasi.
4. Medium
itu disterilkan, biasanya dengan
menggunakan autoklaf, proses ini menggunakan panas di bawah tekanan uap.
· Kondisi
fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
Selain menyediakan nutrien yang sesuai
untuk kultivasi bakteri, juga perlu disediakan kondisi persyaratan nutrisinya tetapai juga
menunjukan respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam
lingkungannya. Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan
suatu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai.
· Suhu
Semua proses pertumbuhan bergantung
pada reaksi kimia dan karena laju reaksi-reaksi kimia ini dipengaruhi oleh
suhu, maka pola pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu. Suhu juga
mempengaruhi laju pertumbuhan dan jumlah total pertumbuha organisme. Keragaman
suhu juga dapat juga mengubah proses-proses metabolik tertentu serta morfologi
sel.
Setiap bakteri tumbuh pada suatu
kisaran tertentu, yang diklasifikasikan sebagai psikrofil, yang tumbuh pada 0 sampai 300 C; mesofil, tumbuh pada suhu 25 sampai 400
C dan termofil, yang tumbuh pada suhu
500 C atau lebih.
· Atmosfer
gas
Gas-gas yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri ialah oksigen dan karbondioksida. Bakteri memperlihatkan keragaman yang
luas dalam hal respons terhadap oksigen bebas. Atas dasar tersebut bakteri dikelompokkan menjadi empat yaitu: aerobik ( organisme yang membutuhkan
oksigen ), anaerobik ( tumbuh tanpa
oksigen molekular ), anaerobik fakultatif
(tumbuh pada keadaan aerobik dan anaerobik), dan mikroaerofilik (tumbuh bila ada sedikit oksigenatmosferik).
· Keasaman
atau kebasaan (pH)
pH
optimum pertumbuhan bagi kebanyakan bakteri terletak antara 6,5 dan 7,5. Namun,
beberapa spesies dapat tumbuh dalam
keadaan sangat masam atau sangat alkalin. Bagi kebanyakan spesies, nilai
pH minimum dan maksimum adalah antara 4 dan 9.
Bila bakteri di kultivasi di dalam
suatu medium yang mula-mula disesuaikan pH-nya, misalnya 7, maka mungkin sekali
pH ini akan berubah sebagai akibat adanya senyawa-senyawa asam atau basa yang
dihasilkan selama pertumbuhannya. Pergeseran pH dapat dicegah dengan
menggunakan larutan penyangga dalam medium. Larutan penyangga ialah senyawa
atau pasangan senyawa yang dapat menahan perubahan pH. Suatu kombinasi
garam-garam fosfat seperti KH2PO4 dan K2HPO4,
digunakan secara luas dalam media bakteriologis untuk tujuan ini. Beberapa
bahan nutrisi medium, seperti pepton, juga mempunyai kapasitas penyangga. Perlu
atau tidaknya suatu medium diberi larutan penyangga bergantung kepada maksud
penggunaannya dan dibatasi oleh kapasitas menyangga yang dimiliki
senyawa-senyawa yang digunakan.
BAKTERI
|
KISARAN pH UNTUK PERTUMBUHAN
|
||
Batas Bawah
|
Optimum
|
Batas atas
|
|
Thiobacillus thiooxidans
|
0,5
|
2,0-3,5
|
6,0
|
Acetobacter aceti
|
4,0-4,5
|
5,4-6,3
|
7,0-8,0
|
Stophylococcus aureus
|
4,2
|
7,0-7,5
|
9,3
|
Azotobacter sp.
|
5,5
|
7,0-7,5
|
8,5
|
Chlorobium limicola
|
6,0
|
6,8
|
7,0
|
Thermus aquaticus
|
6,0
|
7,5-7,8
|
9,5
|
· Kondisi
lain-lain.
Suhu, lingkungan, gas, dan pH adalah
faktor-faktor fisik utama yang harus dipertimbangkan didalam penyediaan kondisi
optimum bagi pertumbuhan kebanyakan spesies bakteri. Beberapa kelompok bakteri
mempunyai persyaratn tambahan. Sebagai contoh, organisme fotoautotrofik (fotosintetik) harus di sumber pencahayaan, karena
cahaya adalah sumber energinya. Pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi oleh
keadaan tekanan osmotik (tenaga atau
tegangan yang terhimpun ketika air berdifusi melalui suatu membran) atau tekanan hidrostatik (tegangan zat alir).
Bakteri tertentu, yang disebut bakteri halofilik
dan dijumpai di air asin, wadah berisi garam, makanan yang diasin, air laut dan
danau air asin, konsentarsi natrium kloridanya dapat mencapai 25%.
Beberapa kelompok bakteri mempunyai
persyaratan tambahan, diantaranya suhu, lingkungan, gas dan pH. Sebagai contoh,
organisme fotoautotrofik (fotosintetik) harus diberi sumber pencahayaan, karena
cahaya adalah sumber energinya. Pertumbuhan bakteri juga dapat dipengaruhi oleh
keadaan tekanan osmotic atau tekanan hidrostatik. Bakteri tertentu, yang
disebut bakteri halofilik dan dijumpai di air asin, wadah berisi garam, makanan
yang diasin, air laut dan danau air asin, hanya tumbuh bila mediumnya
mengandung konsentrasi garam yang tinggi. Mikroorganisme yang membutuhkan NaCl untuk pertumbuhannya disebut halofil
obligat, mereka tidak akan tumbuh kecuali bila konsentrasi garamnya tinggi.
Yang dapat tumbuh dalam larutan kloride tetapi tidak mensyaratkannya disebut
halofil fakultatif, mereka tumbuh dalam kondisi lingkungan berkonsentrasi garam
tinggi atau rendah.
Pilihan media dan kondisi inkubasi
Dari
deskripsi yang singkat ini mengenai ciri-ciri nutrisi bakteri, haruslah dikena
dua langkah penting bagi kultivasinya dilaboratorium : (1) inokulasi
(penanaman) bakteri pada suatu medium dengan kandungan nutrisi yang sesuai, dan
(2) inkubasi medium yang sudah di inokulasi pada keadaan fisik yang sesuai.
Untuk
dapat memilih dengan baik media dan kondisi fisik, haruslah dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah
bakteri yang akan diisolasi itu aerobic atau anaerobic ?
2. Apakah
specimen itu mengandung bakteri autotrofik atau heterotrofik, dan bila demikian
apakah kedua tipe tersebut akan dikultivasi ?
3. Apakah
specimen itu mengandung organisme termofilik, mesofilik, atau psikofilik ?
Adanya
pengetahuan mengenai kelompok-kelompok bakteri, akan memudahkan kita untuk
mengetahui jawabannya. Sebagai contoh, bakteri tifoid adalah heterotrofik,
aerobic dan mesofilik. Persyaratan nutrisinya relative sederhana. Di pihak
lain, bila masalahnya ialah ingin menumbuhkan semua bakteri yang ada di dalam
specimen susu, maka haruslah disiapkan segala sesuatunya untuk memenuhi kisaran persyaratan yang luas.
Kondisi pembiakan haruslah disediakan untuk bakteri-bakteri aerobik, anaerobik,
psikofilik, mesofilik, dan termofilik, dan juga heterotrofik, baik yang rewel
(mempunyai persyaratan nutrisi yang rumit) maupun yang tidak rewel.
Reproduksi Bakteri
Bila
bakteri diinokulasi ke dalam suatu medium yang sesuai dan pada keadaan yang
optimum bagi pertumbuhannya, maka terjadi kenaikan jumlah yang amat tinggi
dalam waktu yang relative pendek. Pada beberapa speies, populasi (panen sel
terbanyak yang dapat diperoleh) tercapai dalam waktu 24 jam, populasinya dapat
mencapai 10 sampai 15 milyar sel bakteri per milliliter. Perbanyakan seperti
ini disebabkan oleh pembelahan sel secara aseksual.
Pembelahan
sel (pembelahan biner melintang)
Proses
reproduksi paling umum di dalam daur pertumbuhan yang biasa pada populasi
bakteri ialah pembelahan biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah
suatu proses reproduksi aseksual.
Pembagian
sel dengan cara membelah umum terjadi pada semua sel yang sedang tumbuh aktif
pada tumbuhan dan hewan. Namun, pada tumbuhan dan hewan multiselular, pembagian
sel secara aseksual hanya mengakibatkan pertumbuhan individu tumbuhan atau
hewan itu. Pada bakteri, proses tersebut mengakibatkan terbentuknya dua
organisme baru, masing-masing lalu dapat mengulangi lagi proses tersebut, sebagaimana
tampak pada gambar,
·
Proses-proses lain
Kebanyakan
bakteri bereproduksi dengan pembelahan biner melintang. Namun, beberapa spesies
dapat bereproduksi dengan proses tambahan, termasuk produksi spora reproduktif,
fragmentasi pertumbuhan berfilamen, dengan masing-masing fragmen menghasilkan
pertumbuhan dan penguncupan.
Pembentukan sel baru
Hasil-hasil
penelitian mengenai proses pembelahan sel telah menampakkan hal-hal berikut :
a. Terdapat
kenaikan jumlah bahan inti, yang terpisah menjadi 2 unit, satu untuk
masing-masing sel anak baru.
b. Dinding
sel dan membran sel tumbuh kea rah luar dan membrane sel tumbuh (meluas) ke
dalam sitoplasma pada suatu titik di tengah-tengah sumbu panjang sel. Pada
perbatasan tersebut disintesis dua lapisan bahan dinding sel.
c. Pembentukan
mesosom menjadi lebih jelas. Mesosom mempunyai kaitan dengan pembentukan septum
(dinding sel yang membagi) dan juga memungkinkan perpautan dengan daerah inti.
Pertumbuhan Bakteri
·
Konsep pertumbuhan bakteri
Istilah
pertumbuhan pada bakteri dan mikroorganisme lain biasanya mengacu pada
perubahan di dalam hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan
perubahan individu organisme. Jadi bila kita mulai dengan satu bakteri tunggal,
maka populasi bertambah secara geometric:
1 2 4 8 16 32 ….
1 2 4 8 16 32 ….
Selang
waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri atau untu populasi menjadi
dua kali lipat dikenal sebagai waktu generasi. Akan tetapi, tidak semua spesies
bakteri mempunyai waktu generasi yang sama.
·
Daur pertumbuhan normal (kurva pertumbuhan)
Andaikanlah
satu bakteri tunggal diinokulasikan pada suatu medium dan memperbanyak diri
dengan laju yang konstan. Kita dapat memetakan data tersebut dengan dua cara
(logaritma jumlah bakteri terhadap waktu, dan jumlah bakteri terhadap waktu). Namun,
ini tidak mewakili pola pertumbuhan yang normal, melainkan hanya merupakan satu
bagian terpilih dari kurva pertumbuhan normal, yaitu fase pertumbuhan
eksponensial atau logaritma (biasanya disebut fase log). Disini, populasi
bertambah secara teratur, menjadi dua kali lipat pada interval waktu tertentu
(waktu generasi) selama inkubasi. Pertumbuhan ini disebut juga pertumbuhan
seimbang.
·
Pengukuran kuantitatif pertumbuhan
Kita
telah melihat bahwa istilah pertumbuhan sebagaimana digunakan pada bakteri mengacu
pada perubahan dalam populasi total dan bukannya perubahan dalam suatu individu
organisme saja.
Beberapa
ciri pertumbuhan bakteri pada setiap fase pertumbuhan
FASE
PERTUMBUHAN
|
CIRI
|
Lamban
|
Tidak ada pertumbuhan
populasi
Sel mengalami
perubahan dalam komposisi kimiawi dan bertambah ukurannya; substansi intraseluler bertambah
|
Logaritma atau
eksponensial
|
Sel membelah dengan
laju yang konstan
Massa menjadi dua
kali lipat dengan laju yang sama
Aktivitas metabolic
konstan
Keadaan pertumbuhan
seimbang
|
Statis
|
Penumpukan produk
beracun dan/ atau kehabisan nutrient
Jumlah sel hidup
menjadi tetap
|
Penurunan atau
Kematian
|
Sel menjadi mati
lebih cepat daripada terbentuknya sel-sel baru
Laju kematian
mengalami percepatan menjadi eksponensial
|
·
Pentingnya pengukuran pertumbuhan
Sebelum
kita dapat menafsirkan atau mengevaluasi respons pertumbuhan bakteri dalam
berbagai media atau pada kondisi yang berbeda-beda, kita harus dapat menyatakan
pertumbuhan secara kuantitatif. Dalam mikrobiologi, istilah pertumbuhan
ditafsirkan dengan beberapa cara.
Rangkuman
metode-metode untuk mengukur pertumbuhan bakteri
METODE
|
BEBERAPA PENERAPAN
|
Hitungan mikroskopik
|
Penghitungan bakteri
dalam susu atau vaksin
|
Hitungan cawan
|
Penghitungan bakteri
dalam susu, air, makanan, tanah, biakan dan sebagainya
|
Membran atau filter
molekuler
|
Sama seperti hitungan
cawan
|
Pengukuran kekeruhan
|
Uji mikrobiologis,
pendugaan hasil panen sel dalam kaldu, biakan, atau suspense berair
|
Penentuan nitrogen
|
Pengukuran panen sel
dari suspense biakan kental untuk digunakan pada penelitian mengenai
metabolisme
|
Penentuan berat
|
Sama seperti untuk
penentuan nitrogen
|
Pengukuran aktivitas
biokimia
|
Uji mikrobiologis
|
Sebagai
contoh, bila pertumbuhan diukur pada waktu A, akan disimpulkan bahwa
pertumbuhan terbaik dicapai dalam medium II ; bila diukur pada waktu B,
pertumbuhan akan sama baiknya pada kedua medium; dan pada waktu C, pertumbuhan
akan lebih baik dalam medium I. Jadi, bila kita menghendaki pertumbuhan awal
yang cepat, maka kita akan memilih medium II; dan bila kita terutama
menghendaki panen sel yang banyak, maka kita akan memilih medium I. Dengan
demikian, dalam menilai memadai tidaknya suatu medium tertentu untuk menunjang
pertumbuhan, maka istilah pertumbuhan mempunyai beberapa interpretasi.
Dunia Prokariotae
Bergey’s
Manual, edisi ke 8, mengakui Prokatriota sebagai dunia yang mencangkup bakteri. Pengakuan
terhadap organisasi sel prokariota ini merupakan alat untuk menetapkan
perbedaan antara bakteri dari jasad-jasad renik yang lain. Ciri penyisih yang
umum dalam dunia bakteri ialah struktur prokariotiknya.Prokariota adalah suatu
dunia yang ditetapkan oleh ciri-ciri sel dan bukan oleh ciri-ciri
organisme.Dunia ini dinagi menjadi dua divisi yaitu Cyanobacteria dan Bacteria.
·
Divisi Cyanobacteria
Pada Bergey’s Manual sebelum edisi ke 8, divisi Cyanobacteria disebut algae
hijau biru. Mereka itu prokariota fototrofik yang melangsungkan
fotosintesis dengan cara yang serupa seperti yang digunakan tumbuhan hijau dan
berlainan dengan cara yang dipakai oleh bakteri-bakteri sintetik lainnya:
prosesnya aerobik dandonor electron disini adalah air. Fotofigmennya mencakup
klorofil dan fikobiliprotein. Beberapa terdapat tunggal dan yang lain terdiri
dari rantaian sel ataupun filamen yang lurus atau bercabang. Reproduksi dapat
dengan pembelahan biner, dengan pembelahan bahurangkap, atau dengan pembebasan
eksospora secara berturut-turut.Bentuk-bentuk seperti filamen dapat
berkembangbiak dengan fragmentasi filamennya atau dengan pembebasan ujung
rantai-rantai pendek sel-sel motil.
·
Divisi Bacteria
Pada beberapa, motilitas disebabkan
adanya flagella dan pada yang lain karena mekanisme lain. Endospore dihasilkan
oleh beberapa spesies. Kecuali pada beberapa, sel-sel individu dikelilingi
dinding sel yang kaku yang terbuat dari peptidoglikan.
Dalam divisi Bacteria, proses itu
anaerobik dan donor elektron dalam hal ini ialah suatu substansi yang bukan
air. Juga terdapat perbedaan dalam macam pigmen fotosintetik yang terkandung di
dalam sel kedua divisi ini yaitu : Cyanobacteria
dan Bacteria. Untuk bakteri,
pigmen fotosintetik yang umum ialah bakterioklorofil.
Kriteria untuk menentukan kelompok
bakteri
Bakteri yang diakui dalam edisi
mutakhir Bergey’s Manual dikelompokkan
menjadi 19 kelompok didasarkan pada beberapa kriteria yang dapat ditetapkan
dengan mudah.
Untuk memberi ciri pada kelompok itu
perlulah dipahami bahwa semua ciri tidak sama pentingnya bagi semua kelompok.
Untuk beberapa kelompok, sifat-sifat biokimiawi lebih berarti dari pada sifat
morfologi. Karena itu, untuk mencirikan berbagai kelompok bakteri, janganlah
mengharapkan sifat-sifat yang sama pada seperti yang digambarkandan digunakan
secara seragam untuk setiap kelompok. Melainkan akan terlihat bahwa setiap
kelompok itu dicirikan oleh sifat-sifat yang paling nyata untuk kelompok
tersebut, yakni yang dengan segera memisahkan kelompok itu dari yang lainnya.
Tambahan pula, Bergey’s Manual itu
dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasikan bakteri-bakteri yang baru
ditemukan.
2.4
Kelompok-kelompok utama bakteri
Kelompok 1: Bakteri fototrofik
Bakteri fototrofik ialah organisme
yang berbeda secara morfologis dan semuanya mengandung pigmen seperti klorofil
yakni Bakterioklorofil. Jasad renik
ini melakukan fotosintesis. Pada bakteri, donor elektronnya bukan air. Mereka
lebih banyak terdapat pada lingkungan akuatik.
Ciri-cirinya
yaitu :
Bentuk sel :bulat, batang, vibrio,
atau spiral. Perkembangan dengan pembelahan biner. Bergerak dengan flagella
atau nonmotil. Fotosintetik, proses terjadi dalam keadaan anaerobik dan tidak
terbentuk oksigen. Bakterioklorofil, suatu pigmen fotosintetik, terdapat di
dalam semua sel. Berpigmen ungu, merah, coklat-jingga, hijau. Habitatnya di
lingkungan akuatik.
Kelompok 2 : Bakteri luncur
Kelompok ini diwakili oleh beberapa
tipe morfologi yang tidak umum. Satu macam, Mycobacteriales,
juga dinamakan miksobakter menghasilkan apa yang disebut tubug buah (struktur
yang membentuk spora) terdiri dari lendir dan sel. Tubuh buah ini sering kali
berwarna cerah dan dapat tumbuh sampai mencapai dimensi makroskopik. Sel-sel
individu dapat meluncur pada permukaan padat tetapi tidak mempunyai flagela.
Mekanisme yang menghasilkan gerak ini belum diketahui. Macam lain, cytophagales, juga memperlihatkan bentuk
gerak meluncur. Sel-sel berbentuk batang dan dapat dijumpai satu-satu atau
sebagai filamen. Bakteri ini telah diteliti secara sporadic dan terbatas.
Ciri-cirinya
yaitu :
Bentuk sel : batang, bola, atau
filamen. Gram negatif. Motil karena gerak luncur perlahan pada permukaan, tidak
ada organel lokomotor. Sel-sel dapat terbenam dalam lendir. Beberapa membentuk
tubuh buah. Habitat pada tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.
Kelompok 3 : Bakteri berselongsong
Bakteri ini bercirikan sel-sel
berbentu batang yang dikelilingi selongsong, sehingga sel-sel individu
tampaknya terkemas dalam tabung. Bahan yang menjadi selongsong itu berbeda-beda
diantara spesies. Bakteri ini terdapat dalam air, limbah dan air buangan
industri. Sebagaimana bakteri luncur,
banyak yang belum diketahui tentang bakteri ini.
Ciri-cirinya
yaitu :
sel terbungkus dalam selongsong yang
terbuat dari deposit senyawa-senyawa
besi dan mangan yang tak larut. Bentuk selnya batang atau seperti filamen.
Motil karena flagella atau nonmotil. Beberapa
membentuk pelekap (dasar pengisap) yang dipergunakan untuk menempelkan
dari pada permukaan. Gram negatif. Habitatnya lingkungan akuatik dan
lumpur.
Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan
atau bakteri berapendiks
Beberapa membentuk tonjolan yang
berbentuk filamen yang disebut prosteka dari
tubuh selnya. Perbanyakan dengan tunas (kuncup) terjadi pada ujung-ujung
prosteka. Bakteri lain dalam kelompok ini membentuk pelekap. Struktur ini
muncul pada satu ujung sel dan terdiri dari bahan dinding sel dan membran
dengan bahan adhesif pada ujungnya. Alat ini memungkinkan bakteri ini
melengketkan dirinya pada permukaan.
Ciri-cirinya
yaitu :
Sel dengan prosteka atau pelekap.
Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah. Beberapa spesies motil karena
flagela kutub, spesies lain nonmotil. Bentuk sel menyerupai bola, oval, ginjal,
batang dengan ujung meruncing, beberapa menunjukkan pertumbuhan sperti hifa
(filament). Habitatnya pada tanah dan lingkungan akuatik.
Kelompok 5 : Spiroket
Bakteri ini bercirikan sel-sel
langsing, lentur, terpilin-pilin. Berbagai spesies mempunyai ukuran panjang
yang berkisar antara 3 sampai 500 µm. dapat bergerak dengan berbagai cara.
Beberapa adalah saprofit dan yang lain
parasit. Penyebab penyakit sifilis. Treponema
pallidum termasuk kelompok ini. Treponema
pallidum adalah parasit obigat yang hanya tumbuh pada jaringan hidup.
Ciri-cirinya
yaitu ;
Dinding sel lentur (tidak kaku).
Morfologi sel langsing, terpilin (spiral); ukuran, bentuk ujung dan derajat
pilinnya merupakan ciri pembeda. Perbanyakan dengan pembelahan melintang. Motil
karena rotasi cepat sepanjang sumbu panjang spiralnya ataupun karena lenturan
sel-selnya. Banyak spesies gram negatif. Habitatnya yaitu : tanah dan
lingkungan akuatik; setiap jaringan atau organ vascular pada tubuh, termasuk
daerah genital (alat kelamin) dan saraf pusat pada manusia dan binatang lain.
Kelompok 6 : Bakteri spiral dan
lengkung
Bakteri ini sebagaimana spiroket,
terpilin-pilin tetapi tidak lentur melainkan kaku. Eberapa spesies, Vibrio, mempunyai bentuk seperti koma.
Beberapa hidup bebas dalam lingkungan akuatik. Yang lainnya saprofit atau
parasit.Campylobater fetus adalah
penyebab keguguran pada hewan ternak atau hewan lain dan dapat pula menjangkiti
manusia.
Ciri-cirinya
yaitu :
Dinding sel kaku. Sel berbentuk
batang terpilin-pilin, beberapa dengan satu atau lebih putaran lengkap. Motil
karena flagella. Gram negatif. Habitatnya pada lingkungan akuatik, organ-organ
reproduktif, saluran pencernaan, dan rongga mulut hewan (termasuk manusia).
Bersifat patogenitas yaitu beberapa spesies patogenetik bagi binatang (termasuk
manusia).
Kelompok 7 : Batang dan kokus
aerobik gram negatif.
Kelompok ini terdiri dari banyak
sekali bakteri yang serupa dalam morfologi dan dalam reaksi gram serta aerobik
namun sangat berlainan dalam ciri-ciri metaboliknya. Dari segi morfologi mereka dapat dianggap
mewakili sel bakteri yang khas yaitu sel-selnya tampak satu-satu dan berdimensi
sekitar 0,5-1 x 1,5-4,0 µm. Karena banyak spesies dalam kelompok ini morfologinya demikian serupa
maka perlu digunakan sifat-sifat biokimiawi untuk pembedaanya. Beberapa spesies
bersifat patogenik. Spesies Brucella menyebabkan
keguguran pada hewan dan dapat juga menginfeksi manusia. Francisella tularensis, penyebab penyakit tularemia (demam kelinci)
termasuk kelompok ini. Tularemia merupakan penyakit pada binatang pengerat
(roden), dapat ditularka pada manusia dari kelinci, misalnya jika darah kelinci
masuk ke dalam luka iris atau luka gores.
Ciri-cirinya
yaitu :
Bentuk sel menyerupai batang,
lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri yaitu 0,5-1,0 µm x 1,5-3 µm. Motil karena
flagella atau nonmotil. Bersifat aerobik. Gram negatif. Ciri-ciri metabolik
khusus pada berbagai spesies yaitu beberapa dapat menambat nitrogen dari udara,
beberapa dapat mengoksidasi seyawa-senyawa karbon satu, misalnya metan atau
methanol, beberapa dapat menghancurkan berbagai macam senyawa. Habitatnya yaitu
pada tanah dan lingkungan akuatik, air asin. Berberapa spesies bersifat
pathogen pada binatang dan manusia.
Kelompok 8 : Batang anaerobik
fakultatif gram negatif
Salah satu spesies bakteri yang
telah diteliti secara luas yaitu Escherichia
coli, yang merupakan anggota kelompok ini. Bakteri ini karena merupakan
penghuni normal dalam saluran pencernaan manusia dan hewan maka digunakan
sebagai indicator pencemaran. Bakteri dalam kelompok ini juga dapat menyebabkan
banyak infeksi pada saluran pencernaan makanan (enterik) manusia dan hewan,
juga penyakit pada beberapa tanaman.
Ciri-cirinya
yaitu :
Morfologi sel berbentuk batang
pendek (0,5-1,0 x 1,0-3,0 µm). Motil, sel-selnya peritrikus (yakni flagella
secara merata tersebar diseluruh permukaan sel) atau nonmotil. Banyak sekali
perubahan pada substrat, dan keterangan ini memberikan cara-cara dasar untuk
pembedaan dan identifikasi spesies.Anaerobik fakultatif.Gram negatif.Habitatnya
yaitu lingkungan akuatik, tanah, makanan, air seni, tinja.Banyak spesies
patogenik bagi manusia dan hewan selain itu ada beberapa yang patogenik pada
tumbuhan.
Kelompok 9 : Batang gram negatif
anaerobik
Sel-sel bakteri dalam kelompok ini
rupa-rupanya muncul dalam banyak bentuk (pleomorfik).Juga mereka itu anaerob
abligat.Berbagai spesies diisolasi dari pelbagai sumber misalnya rongga mulut
manusia, saluran pencernaan makanan (mereka disini predominan) dan tinja
manusia serta hewan, rumen hewan ternak biri-biri, juga dalam jaringa
terinfeksi. Bakteri-bakteri ini, sebagai kelompok belum dicirikan secara
terperinci seperti halnya kelopok-kelompok lain.
Ciri-cirinya
yaitu :
Morfologi selnya batang, lurus atau
lengkung, mepelihatkan banyak sekali pleomorfisme. Motilitas, sel-selnya
peritrikus atau monotrikus(satu flagellum) dan beberapa spesies nonmotil.
Banyak sekali produk yang dihasilkan dari fermentasi glukosa.Bersifat anaerob
obligat, beberapa spesies sangat peka terhadap oksigen bebas.Habitatnya yaitu
rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan juga saluran pencernaan
serangga.Beberapa spesies bersifat pathogen terhadap manusia dan hewan.
Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus
gram negative
Kelompok ini relatif kecil, dengan
dua spesies patogenetik yang umum yaitu Neisseria
gonorrhoeae, penyebab penyakit gonorea danNeisseria meningitides penyebab penyakit meningitis ( radang
selaput otak). Reaksi gram dan morfologi sel merupakan ciri-ciri penting untuk
mengidentifikasi bakteri ini.
Ciri-cirinya
yaitu :
Morfologi sel kokus, berpasangan
(diplokokus) dan dalam masa , beberapa kokobasili (batang-batang pendek)
terdapat tunggal dan berpasangan. Nonmotil.Gram negatif.Aerobik.Kemampuan yang
terbatas untuk merombak berbagai senyawa.Habitatnya pada selaput lendir manusia
dan hewan. Beberapa bersifat pathogen terhadap manusia terutama Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitides.
Kelompok 11 : Kokus anaerobik gram
negatif
Diameter sel untuk berbagai spesies
berkisar antara 0,3-0,2 µm. Dianggap parasit pada manusia dari hewan, disitu
terdapat dalam jumlah besar pada saluran-saluran pernafasan dan pencernaan
manusia. Penetapan spesies di dalam kelompok ini terutama didasarkan pada
ciri-ciri biokimiawi biakan. Bakteri-bakteri ini dianggap sebagai patogen.
Ciri-cirinya
yaitu :
Morfologi selnya sangat kecil
(0,3-0,2µm) sampai sel-sel bulat yang lebih besar (2,5µm) berpasangan, dalam
massa atau rantai. Nonmotil. Anaerobik. Merombak karbohidrat dan asam lemak.
Habitatnya pada saluran pernafasan dan saluran pencernaan pada manusia dan hewan.
Bersifat parasitik.
Kelompok 12 : Bakteri
kemolitotrofik gram negatif
Ciri-ciri khusus yang umum pada
bakteri ini adalah kemampuannya menghasilkan energi dari oksidasi zat-zat kimia
anorganik. Mereka disebut kemolitotrofik. Identifikasi anggota dalam kelompok
ini didasarka pada macam senyawa yang dimanfaatkan untuk memperoleh energi,
misalnya ammonia atau nitrogen nitrit, belerang atau senyawa-senyawa belerang,
serta besi atau mangan.
Bakteri ini semuanya gram negatif,
tetapi morfologinya beragam. Bentuk sel dalam berbagai spesies dapat seperti
batang, bola atau spiral. Beberapa motil dan yang lain nonmotil. Mereka
terdapat di dalam tanah dan lingkungan akuatik secara luas serta teramat
penting karena perubahan-perubahan biokimiawi dalam lingkungan-lingkungan
tersebut.
Kelompok 12. Bakteri kemolitotropik
gram negatif
Kelompok bakteri ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan energi dari oksidasi zat – zat kimia anorganik.
Bakteri ini juga disebut kemolitotropik. Identifikasi anggota dalam kelompok
ini didasarkan pada macam senyawa yang dimanfaatkan untuk memperoleh energi.
Ciri
- cirinya :
1. Autotrofik
Energi diperoleh dari oksidasi senyawa
– senyawa anorganik misalnya amonia dan nitrit, belerang dan senyawa – senyawa
belerang tereduksi , dan besi
( mangan ).
2. Morfologi
Sel
Bulat, batang , spiral, membran
berlapis banyak pada beberapa spesies, bakteri pengoksidasi belerang dapat
menyimpan butir – butir belerang
3. Motil
karena flagela nonmotil
4. Gram
negatif
5. Habitat
Tanah . limbah , lingkungan
akuatik, lingkungan – lingkungan alamiah yang banyak mengandung belerang, besi
( mangan ) /sumber air panas belerang.
Kelompok 13. Bakteri penghasil
metan ( metagonik )
Bakteri ini merupakan kelompok yang mampu
menghasilkan metan yang di bentuk dalam keadaan anaerobik. Bentuk bakteri
metagenik ini sangat bermacam – macam.
Ciri
– cirinya :
a. Autotrofik
( heterotrofik )
Energi dihasilkan dari
oksidasi hidrogen dengan pembentukan metan dan CO2
b. Morfologi
sel
Bola, batang , spiral
c. Motil
karena flagela kutub atau nonmotil
d. Gram
positif atau gram negatif
e. Anaerobik
, dan beberapa spesies termofilik
f. Habitat
Saluran gastrointestinal pada
binatang , endapan pada lingkungan akuatik, dan limbah
Kelompok 14. Kokus gram positif
Kelompok bakteri ini banyak spesies patogenik yang penting bagi
manusia dan hewan. Semuanya berupa kokus gram positif tetapi menunjukkan
perbedaan dalam penataan sel – selnya. Pemeriksaan mikroskopik preparat gram dari
specimen klinis dapat berguna untuk identifikasi bakteri apa yang dapat menjadi
penyebab suatu infeksi. Beberapa spesies penting dalam industri makanan dan
persusuan.
Ciri
– cirinya adalah :
a.
Morfologi sel
Kokus
terdapat tunggal atau berpasangan , atau bergerombol
b.
Nonmotil
c.
Anaerobik fakulktatif atau
mikroaerofilik
d.
Heterotrofik , persyaratan nutrien
berkisar luas
e.
Habitat
Tanah , air tawar,
kulit dan selaput lendir pada binatang berdarah panas termasuk manusia.
f.
Patogenisitas
Beberapa spesies
merupakan patogen penting pada hewan (
termasuk manusia ) dan banyak yang saprofitik
Kelompok 15 . Batang dan kokus
pembentuk endospora
Bakteri
ini memiliki kemampuan untuk membentuk endospora. Beberapa bakteri bersifat
aerobik (genus Bassilus) dan yang
lainnya anaerobik ( genus Clostridum ).
Bakteri ini bersama endosporanya tersebar luas dalam tanah dan terbawa oleh
partikel – partikel debu di udara. Karena endosporanya resistensinya yang
tinggi terhadap panas sehingga dapat bertahan hidup yang lama.
Cirri
– cirinya :
a. Morfologi
sel
b. Batang
, dan ada satu spesies berbentuk bulat dalam bentuk pekat.
c. Motil
karena flagella atau nonmotil
d. Reaksi
gram
e. Kebanyak
spesies gram positif
f. Aerobik
, anaerobik, fakultatif, anaerobik, atau mikroaerofilik
g. Endospora
dibentuk dalam semua spesies
h. Habitat
i.
Tanah , air, lingkungan akuatik ,
saluran pencernaan hewan ( termasuk manusia )
j.
Patogenisitas
k. Beberapa
spesies patogenik bagi hewan ( termasuk manusia ) dan beberapa menyebabkan
peracunan makanan.
Kelompok 16. Bakteri batang gram
positif tak membentuk spora
Kelompok bakteri ini hampir
seluruhnya terdiri dari laktobasilus, yaitu bakteri berbentuk batang yang erat
hubunganya dengan susu dan produk susu. Mereka mampu memfermentasi gula susu (
laktose ) menjadi asam laktat dan asam – asam lainnya.
Ciri
– cirinya adalah :
a. Morfologi
sel
Basilus
terdapat tunggal atau rantai
b. Nonmotil
c. Gram
positif
d. Anaerobik
atau anaerobiK fakultatif
e. Metabolik
Asam laktat merupakan
produk akhir yang khas dari permentasi gula susu
( laktose ) menjadi
asam laknat yang erat hubungannya dengan produk susu.
f. Habitat
Produk persusuan, produk – produk
dari daging dan butiran ( grain )
aina , air, limbah, serta produk fermentasi , rongga mulut, vagina, serta
saluran pencernaan hewan ( termasuk manusia ).
Kelompok 17. Aktinomisetes dan organisme
yang sekerabat
Kelompok bakteri ini sangat besar
dan beragam. Plemorfisme sel – selnya dan kecenderungan membentuk filamen (
hifa) bercabang. Pada beberapa kelompok taksonomi hifa – hifa ini bersatu
membentuk miselium. Banyak spesies patogenik terdapat dalam kelompok ini
termasuk,Corynebacterium diphteriae, Mycobakterium
tubercolosis, dan Actinomyces israelii.
Ciri
– cirinya :
a. Morfologi
sel
Sangat beragam dan
plemorfik , bentuk batang tak beraturan , filamen dan filamen bercabang,
struktur miselium.
b. Nonmotil
c. Gram
positif
d. Aerobik,
anaerobik fakultatif atau anaerobik
e. Habitat
Tanah
, lingkungan akuatik, air , dan binatang ( termasuk manusia )
f. Patogenisitas
Banyak
pathogen penting bagi hewan ( termasuk manusia )
dan tumbuhan .
Kelompok 18. Riketsia
Bakteri ini termasuk bakteri yang
paling kecil. Sifat parasitic obligat dan erat hubungannya dengan
antropoda pada bakteri ini penghisap
darah misalnya caplak, kutu, dan tungau – tungau parasit lainnnya. Riketsia
hanya tumbuh pada sel hidup lainnya( hewan dan serangga ). Bakteri ini menyebabkan
berbagai penyakit yaitu, demam, tifus, demam bercak Rocky Mountain, dan demam
Q.
Ciri
– cirinya :
a. Morfologi
sel
Batang pendek, atau
lonjong, pleomorfik, beberapa membentuk tubuh koloid ( tubuh elementer ) yang
berkembang menjadi tubuh lebih besar dalam daur hidup yang khas.
b. Gram
negatif
c. Nonmotil
d.
Parasit obligat intraselular ( kultivasi
labotatoris dalam sistem kultur jaringan atau hewan )
e. Habitat
a. Serangga
pembawa, burung , mamalia ( termasuk manusia )
f. Patogenisitas
a. Banyak
patogen penting pada manusia dan hewan
Kelompok 19. Mikroplasma
Bakteri
ini tidak memiliki dinding sel sejati, dimana sel – selnya terbungkus oleh
membran , tetapi membrane ini tidak mengandung satuan struktual, yaitu asam
muramat dan asam diaminopimelat yang terdapat dalam dinding sel bakteri lainnya
dan yang memberikan kekuatan pada dinding sel.
Ciri
– cirinya adalah :
a. Morfologi
sel
Tidak ada dinding sel
sejati, kandungan sel terbungkus oleh membran berlapis tiga yang tak laku,
bebrapa sel sangat kecil, sangat pleomorfik.
b. Nonmotil
c. Gram
negatif
d. Anaerobik
fakultatif
e. Habitat
Selaput lendir, saluran
pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
f. Patogenisitas
Parasit dan patogen
pada banyak macam mamalia dan burung , beberapa mungkin patogen tumbuhan.
Graton Casino & Resort - MapYRO
BalasHapus› 충주 출장안마 mapy-ro › mapy-ro Find Graton 출장안마 Casino & 오산 출장샵 Resort location, reviews, information, directions, 밀양 출장샵 and more for Graton Casino & 나주 출장마사지 Resort in Ridgefield, AL.